Kalau dengar “Hari Anak Sedunia di Finlandia”, mungkin yang terbayang adalah pesta meriah, balon warna-warni, dan lomba-lomba.
Tapi di Finlandia, perayaan ini punya nuansa yang sedikit berbeda: lebih tenang, tapi sangat bermakna.
Di sana, Hari Anak Sedunia dikenal sebagai Lapsen oikeuksien päivä, yang artinya Hari Hak-Hak Anak.
Fokusnya bukan hanya “merayakan anak”, tapi menguatkan kesadaran seluruh masyarakat tentang hak anak – di rumah, di sekolah, dan di tingkat negara.
Kapan Hari Anak Sedunia Diperingati di Finlandia?
Hari Anak Sedunia jatuh pada 20 November setiap tahun.
Di Finlandia, tanggal ini sekaligus menjadi momen resmi untuk mengangkat isu hak anak ke panggung nasional.
Yang menarik, sejak beberapa tahun terakhir, 20 November ditetapkan sebagai hari resmi pengibaran bendera nasional.
Artinya, Hari Anak Sedunia tidak hanya sekadar “peringatan simbolis”, tapi diakui dalam kalender resmi negara.
Lapsen oikeuksien päivä: Bukan Sekadar “Hari Anak”, tapi “Hari Hak Anak”

Perbedaan besar Finlandia adalah pada cara mereka memberi makna.
Alih-alih hanya fokus ke hiburan, mereka menekankan bahwa setiap anak punya:
-
Hak untuk mendapat pendidikan yang layak
-
Hak untuk dilindungi dari kekerasan dan diskriminasi
-
Hak untuk bersuara dan didengar
-
Hak untuk tumbuh di lingkungan yang aman dan mendukung
Hari Anak Sedunia di Finlandia jadi momen untuk mengulang, mengingat, dan mengajarkan kembali hak-hak ini – ke anak-anak, orang tua, guru, bahkan pembuat kebijakan.
Pengibaran Bendera: Finlandia Menghormati Anak di Level Negara
Salah satu hal paling khas di Finlandia adalah pengibaran bendera.
Pada tanggal 20 November, bendera Finlandia dikibarkan di:
-
Gedung-gedung pemerintahan
-
Banyak sekolah dan institusi pendidikan
-
Berbagai bangunan publik
Gestur ini memberi pesan sederhana tapi kuat:
“Hak anak adalah urusan seluruh bangsa, bukan hanya urusan keluarga.”
Bagi anak-anak, melihat bendera nasional berkibar untuk mereka memberi rasa diakui dan dianggap penting.
Bagi orang dewasa, itu jadi pengingat visual bahwa keputusan yang mereka ambil berdampak langsung pada generasi masa depan.
Sekolah dan Daycare: Hak Anak Jadi Tema Belajar Sehari Penuh

Di banyak sekolah dan daycare (päiväkoti), Hari Anak Sedunia di Finlandia diisi dengan aktivitas bertema hak anak.
Beberapa contoh kegiatannya:
1. Diskusi ringan tentang hak anak
Guru mengajak anak-anak bicara soal hal-hal seperti:
-
“Apa sih artinya aman di sekolah?”
-
“Bagaimana kalau kamu merasa tidak didengar?”
-
“Kalau ada yang dibully, apa yang bisa kita lakukan?”
Bahasanya tentu disesuaikan dengan umur, tapi intinya adalah mengajarkan anak untuk mengenali hak mereka sendiri dan berani bicara.
2. Proyek kreatif: poster, gambar, dan drama kecil
Anak-anak diajak mengekspresikan ide mereka tentang hak anak lewat:
-
Menggambar poster dengan tema persahabatan dan anti-perundungan
-
Membuat karya seni tentang “sekolah impian yang aman dan bahagia”
-
Drama kecil tentang menghargai perbedaan teman sekelas
Dengan cara ini, konsep “hak anak” yang tadinya abstrak jadi konkrit, dekat, dan menyenangkan.
3. Pekan Hak Anak
Di beberapa kota dan sekolah, perayaan tidak hanya 1 hari.
Ada yang mengadakan “Pekan Hak Anak” di sekitar tanggal 20 November.
Selama seminggu, sekolah bisa:
-
Mengangkat tema khusus di tiap hari (misalnya: “hari empati”, “hari persamaan”, “hari partisipasi”)
-
Mengundang tamu, seperti psikolog anak, perwakilan LSM, atau bahkan perwakilan kota
-
Mengadakan kegiatan kolaboratif antara kelas, sehingga anak belajar kerja sama dan menghargai pendapat orang lain
Peran UNICEF dan Organisasi Lain di Finlandia
Hari Anak Sedunia di Finlandia juga ramai dengan berbagai kampanye dari UNICEF Finland dan organisasi lain yang bergerak di bidang hak anak.
Mereka biasanya:
-
Mengirim materi edukasi ke sekolah dan guru
-
Menyusun paket aktivitas yang bisa dipakai di kelas, lengkap dengan ide diskusi dan game
-
Mengadakan kampanye media untuk mengangkat isu tertentu, misalnya kesehatan mental anak, keamanan digital, atau anti-bullying
Banyak materi yang dirancang supaya guru tidak pusing memikirkan dari nol, tapi tinggal pakai dan adaptasi sesuai kebutuhan siswa.
Bukan Festival Meriah, tapi Budaya yang Konsisten

Kalau kamu membayangkan parade besar, kembang api, atau konser, perayaan Hari Anak Sedunia di Finlandia mungkin terasa “sepi”.
Tapi justru di situlah bedanya:
-
Tidak heboh, tapi konsisten setiap tahun
-
Tidak ramai gimmick, tapi menyentuh hal-hal yang sangat mendasar bagi anak
-
Tidak sekadar selebrasi, tapi mendorong refleksi dan perubahan sikap
Finlandia menunjukkan bahwa menghargai anak bukan hanya urusan 1 hari perayaan, tapi soal:
-
Kebijakan publik yang pro-anak
-
Sekolah yang aman dan inklusif
-
Keluarga yang mendengar suara anak
-
Masyarakat yang tidak menganggap anak “hanya anak-anak”
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Finlandia?
Dari cara Finlandia merayakan Hari Anak Sedunia, ada beberapa hal yang bisa kita tiru:
-
Hari Anak = Hari Hak Anak
Kita bisa menggeser fokus dari “bagi-bagi hadiah” ke ngobrol dan menguatkan hak anak di rumah dan sekolah. -
Libatkan sekolah dan guru
Anak menghabiskan banyak waktu di sekolah. Membuat satu hari atau satu minggu bertema hak anak bisa punya dampak besar. -
Bangun budaya, bukan hanya acara tahunan
Lebih penting dari perayaan satu hari adalah bagaimana kita bersikap ke anak setiap hari: cara bicara, cara mendengar, cara menghukum, cara mendukung.

Hari Anak Sedunia di Finlandia mengajarkan bahwa menghormati anak berarti menghormati haknya.
Mulai dari pengibaran bendera, aktivitas di sekolah, sampai kampanye nasional, semua dirangkai dengan satu tujuan:
Anak merasa aman, didengar, dan punya masa depan yang dihargai.
Dan mungkin, itu juga pertanyaan yang bisa kita bawa pulang:
“Di negara dan di keluarga kita sendiri, apakah anak sudah benar-benar merasa punya tempat dan suara?”
Kalau belum, mungkin sekarang saat yang tepat untuk mulai – pelan-pelan, tapi konsisten. Yuk, ke Finlandia bareng Finest Future Indonesia


